Future Video

Wednesday 27 July 2011

KELEBIHAN BULAN RAMADHAN

“Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka”. (QS Al Anbiya’ 21 : 101)

Hal tersebut tidak khusus bulan Ramadhan. Hal di atas bersifat umum bagi orang yang berpuasa karena keridhaan Allah. Baik puasa yang dilakukan fardhu atau sunat aau puasa yang dilakukan seorang mukmin di jalan Allah.

Ketujuh : Bukhari meriwayatkan dari Sahl bin Sa’d As Sa’idi RA, bahwa Nabi bersabda:
“Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut Rayyan (yakni tidak terjadi dahaga di dalamnya) yang darinya masuk orang-orang yang berpuasa di hari kiamat. Tidak seorangpun selain mereka masuk darinya. Dikatakan: “Di manakah orang-orang yang berpuasa?” Maka mereka berdiri. Tidak masuk darinya seorangpun selain mereka. Jika mereka masuk, maka pintu itu dikunci, lalu tak seorangpun masuk darinya” .

Itulah anugrah dan karunia yang dilimpahkan Allah kepada orang-orang yang berpuasa. Mereka dahaga dan haus di dunia. Karena itu Allah memberikan kemuliaan kepada mereka dengan memasukkan mereka lewat pintu Rayyan. Barangsiapa masuk lewat pintu itu, maka dia tidak merasakan dahaga maupun haus. Ya Allah, janganlah Engkau menghalangi kami dari pintu Rayyan.

Kedelapan : Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi bersabda:
“Jika masuk bulan Ramadhan, maka pintu-pintu surga dibuka, dikunci pintu-pintu neraka dan setan-setan diikat” .
Yakni setan-setan dibelenggu dengan rantai dan tali sehingga umat manusia tidak terganggu dan tidak terdorong untuk melakukan maksiat pada bulan Ramadhan berkah yang merupakan bulan ibadah dan takwa.

Dalam hadits tersebut terdapat pertolongan Allah kepada mereka yang berpuasa. Karena itu kita melihat banyak muslim melakukan ibadah, taat dan shalat jamaah di bulan Ramadhan. Dalam sebagian riwayat disebutkan: “Dan diikat setan-setan yang nakal”. Yakni setan-setan besar biang kesesatan dan menyesatan. Seandainya semua setan diikat dengan rantai dan belenggu, maka tidak terjadi maksiat maupun kesalahan dari muslim yang berpuasa di bulan Ramadhan.

Kesembilan : Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi bersabda:
“Shalat lima waktu, Jum’at sampai Jum’at dan Ramadhan sampai Ramadhan itu kifarat bagi apa yang di antara mereka jika dosa-dosaa besar dijauhi” .

Yakni jika seorang mukmin selalu melakukan shalat lima waktu, selalu melakukan shalat Jum’at dan berpuasa Ramadhan, maka Allah menghapus dosa-dosa dan kesalahan jika dia menjauhi dosa-dosa besar. Hal tersebut termasuk kandungan firman Allah SWT:
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia”. (QS An Nisa’ 4 : 31)

Dan firman Allah:
“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang dan pada bagian permulaan dari malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”. (QS Hud 11 : 114)

Kesepuluh : Bukhari dalam Shahihnya meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi bersabda: “Barangsiapa menafkahkan dua pasang di jalan Allah, maka dia dipanggil dari pintu-pintu surga: “Hai hamba Allah, ini kebaikan. (Yakni perbuatan baik yang kamu lakukan untuk akhiratmu)

-Barangsiapa termasuk ahli shalat, maka dia dipanggil dari pintu shalat.
-Barangsiapa termasuk ahli jihad, maka dia dipanggil dari pintu jihad.
-Barangsiapa termasuk ahli puasa, maka dia dipanggil dari pintu Rayyan
-Barangsiapa termasuk ahli sedekah, maka dia dipanggil dari pintu sedekah.

Maka Abu Bakar berkata: “Ayah dan ibuku menjadi tebusanmu, wahai Utusan Allah. Tak ada darurat bagi seseorang yang dipanggil dari pintu-pintu itu. (Yakni untuk masuk surga seseorang cukup dipanggil dari satu pintu saja dan tidak harus dipanggil dari semua pintu) Apakah ada orang yang dipanggil dari semua pintu itu?” Nabi menjawab: “Ya dan aku berharap kamu termasuk mereka” .

ANCAMAN TIDAK BERPUASA
Nabi SAW memperingatkan agar kita selalu berpuasa pada bulan suci Ramadhan jika tidak ada halangan syar’i. Nabi juga menjelaskan, bahwa hukuman tidak berpuasa pada bulan Ramadhan adalah berat dan berbahaya. Yaitu seandainya orang yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan melakukan puasa selama hidupnya, maka hal itu tidak bisa mengganti satu hari di mana dia tidak berpuasa. Bayangkan, betapa besarnya dosa orang yang tidak berpuasa sebulan penuh Ramadhan.

a- Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah –konon Abu Hurairah memarfu’kannya kepada Nabi-:
“Barangsiapa berbuka sehari dari Ramadhan tanpa alasan maupun sakit, maka tidak mengkodhonya puasa selamanya meskipun dia melakukannya” .

b- Dalam riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi disebutkan:
“Barangsiapa berbuka sehari dari Ramadhan dalam selain keringanan yang diberikan Allah kepadanya, maka tidak mengkodho atas namanya puasa selamanya semuanya, meskipun dia melakukannya” .

c- Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, bahwa Nabi SAW bersabda:
“Tali Islam dan kaidah agama ada tiga. Atasnya Islam didasari. Barangsiapa meninggalkan satu darinya, maka dia kafir kepadanya dan halal darahnya:

1- Bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah
2- Shalat fardhu. (Yakni shalat lima waktu yang wajib atas muslim)
3- Puasa Ramadhan”.

Karena itu, hendaklah muslim berhati-hati agar tidak berlaku ceroboh mengenai puasa Ramadhan atau menodai satu hari dari Ramadhan yang mulia. Sebab urusannya berbahaya dan kritis. Dia tidak sanggup untuk mengganti satu hari di mana dia tidak berpuasa dengan berpuasa selama hidupnya, meskipun dia benar-benar melakukannya. Jika dia pernah melakukan hal itu ketika masih Jahiliyah, maka hendaklah dia bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha dan mengkodhonya beserta membayar kifaratnya. Yaitu berpuasa dua bulan berturut-turut dengan harapan semoga Allah menerima taubatnya. Namun pahala yang sudah lewat, itu tidak akan terganti, meskipun dengan berpuasa selamahidup.

Dzahabi mengatakan: “Telah menjadi ketetapan kaum muslimin, bahwa orang yang tidak melakukan puasa sebulan Ramadhan tanpa sakit, dia lebih buruk daripada pezina dan peminum yang selalu mabuk oleh arak. Bahkan mereka bimbang apakah orang itu muslim atau tidak. Bahkan mereka mengira bahwa pada orang itu terdapat kezindikan dan lepas dari Islam”.

0 komentar:

Post a Comment

Mobil Bekas
Pasang Iklan Rumah
Kontak Jodoh