Di samping itu wudhu juga menghapus
dosa dan kesalahan, sebagai termaktub dalam hadits shahih bahwa Nabi bersabda:
“Apakah kalian tahu seandainya sebuah sungai berada
di pintu salah seorang dari kalian dari mana dia mandi setiap hari lima kali,
apakah masih ada sesuatu tersisa dari kotorannya?” Para sahabat menjawab:
“Tidak ada yang tersisa dari kotorannya”. Nabi bersabda: “Maka itulah
perumpamaan shalat lima waktu. Dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan”1.
Selain hal di atas, wudhu merupakan
nur dan cahaya di hari kiamat bagi mukmin. Dengan nur imani ini Nabi mengenal
umatnya, sebagaimana diberitahukan oleh Nabi kepada para sahabat ketika
melewati kubur Baqi’. Nabi mengucapkan salam kepada mereka yang dikubur di sana
dan mengucapkan: “Salam untuk kalian, hai negeri kaum yang beriman. Dan
sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian”. Aku ingin kita melihat
saudara-saudara kita.” Para sahabat bertanya: “Bukankah kami saurada-saudaramu,
Nabi?” Nabi menjawab: “Kalian adalah sahabatku. Dan saudara-saudara kita adalah
orang-orang yang tidak datang sesudahnya.” Para sahabat bertanya: “Bagaimana
kami mengenal saudara-saudaramu, wahai Nabi?” Nabi menjawab: “Sesungguhnya
mereka datang di hari kiamat dalam keadaan bersinar wajah dan tangannya karena
wudhu”2.
Yakni mereka
memiliki tanda di wajah mereka dan tangan mereka yaitu cahaya wudhu. Benarlah
Allah Yang Maha Besar:
“Pada hari ketika kamu melihat orang mukmin
laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di
sebelah kanan mereka”. (QS Al Hadid 57 : 12)
0 komentar:
Post a Comment