Future Video

Wednesday, 23 January 2013

Bolehkah Kita Berdebat

Dalan kitab Istikhrojul Jidal Minal Kitab wassunnah dijelaskan bahwa yang pertama kali melakukan Jidal, alias debat adalah Malaikat, yaitu ketika Allah berkenan menciptakan Khalifah Fil Ardli.

Kemudian Debat dilakukan oleh Iblis ketika diperintah Sujud kepada Nabi Adam.

Kedua kasus diatas memang sama sama masuk dalam kategori Debat, tetapi masing masing mempunyai Latar belakang yang sangat jauh berbeda, yang malaikat mendebat Tuhan atas dasar Fakta dan alasan perdamaian, sedangkan yang Iblis atas dasar Fakta dan Kemlinthii/keminter.

Disinilah yang membedakan sebenarnya perdebatan itu boleh apa tidak, jika kita melempar masalah dengan harapan untuk didebat, yang terjadi adalah Istidlal alias menonjolkan kepintarannya, dan itu mirip Iblis.

Tetapi ketika kita mendebat karena memang harus didebat, misalnya melecehkan Ketuhanan Allah dll, hal ini akan mirip dengan tindakan malaikat, yaitu mencegah Kerusakan akibat yang ditimbulkan oleh sesuatu yang memang harus dan pantas didebat itu tadi.

Untuk yang kedua diatas aturan mainnya adalah

وجادلهم بالتي هي أجسن

(Wa Jadilhum billati Hiya Ahsan )

"Dan debatlah mereka dengan bantahan yang lebih baik"

Jika dirasa debat anda itu berguna, debatlah seperlunya, setelah itu serahkan Sama yang mempunyai Hak Hidayah.

Namun jika telah diketahui kebiasaannya memang melempar sesuatu untuk sengaja membuka debat, dan apa lagi dengan cara mengorbankan Adab, lebih baik dibiarkan saja, karena ketika kita mendebat, sama artinya dengan memberi makanan lezat kepada Nafsu Debatnya.

0 komentar:

Post a Comment

Mobil Bekas
Pasang Iklan Rumah
Kontak Jodoh