Future Video

Thursday, 12 January 2012

SETIAP JIWA MATI 2


Ingat Kematian

Dalam hadits disebutkan, bahwa Nabi saw bersabda:
“Banyaklah kalian ingat sesuatu yang menghancurkan kenikmatan dan yang memidahkan jamaah, jadikan ia sebagai bantal saat kalian tidur, jadikan ia sesuatu yang di hadapan mata jika kalian terjaga dan ramaikanlah majlis kalian dengannya, sebab sesungguhnya ia diikat di ubun-ubun kalian”.

Kematian menghancurkan kenikmatan, menghancurkan segala hal yang kalian lakukan dan membinasakan kalian seperti dia membinasakan orang-orang terdahulu sebelum kalian. Jangan sekali-kali kalian lupa akan kematian, sebab ia tidak pernah lupa akan kalian. jangan sekali-kali kalian alpa akan dia, sebab ia tidak pernah alpa akan kalian.

Wahai tetangga manusia berbulan-bulan
Dan tetangga kematian selamanya
Bukan kebahagiaan yang berubah kesedihan
Jika kau anggap itu kebahagiaan

Diriwayatkan bahwa Isa as bersabda: “Tak seorangpun bayi yang dilahirkan, kecuali di tali pusarnya terdapat sedikit debu tanah yang suatu ketika dia akan mati di dalamnya”.

Aku melewati kubur setiap saat
Namun aku tak tahu di mana kuburku nanti
Aku suka jika harta bendaku tambah banyak
Namun aku tidak sedih karena kurangnya umurku

Amat baik hamba yang ingat akan kematian dan terus berbuat berdasarkan ingat kematian demi bekal untuk hari kematiannya kelak sebelum terlambat. Sibukkan dirimu untuk beribadah kepada Tuhanmu, berbuatlah di dunia ini demi akhiratmu kelak. Doronglah dirimu untuk menempati tempat tinggal yang kenikmatannya tak akan terputus dan hamba yang baik tidak akan terhina di dalamnya.

Maut pasti menjemput, maka siapkan dirimu
Orang pandai sibuk mengingat kematiannya
Bagaimana dia lupa atau menikmati hidup
Padahal nanti dia ditimbun dengan tanah

Abu Dzarr berkata kepada Nabi saw: “Wahai Nabi, siapakah mukmin yang paling pandai?” Nabi menjawab:
“Orang yang paling banyak ingat kematian dan yang paling persiapannya untuk kematian”.

Kisah Ar Rabi’

Suatu hari, Ar Rabi’ ditanya: “Kenapa anda tidak duduk bersama kami untuk berbincang-bincang?” Jawabnya: “Jika aku berbuat demikian, maka aku lupa akan kematian, meskipun sebentar, hal itu sangat mengganggu hatiku”.

Betapa manusia lupa akan ancaman
Yang mendekatinya siang dan malam
Maksiat menimbulkan aib cela
Dan musibah tak menimbulkan aib
Kasihan kamu, kapan kamu siap mati?
Kematian yang mengosongkan negeri yang ramai?
Tak ada hati yang memiliki mata
Dan tak ada mata yang menerima pelajaran

Hamba Allah, lepaskan diri kalian dari belenggu yang ada pada kalian, kerahkan semua kemampuan untuk membebaskan diri sebelum semuanya terlambat. Jangan sampai salah seorang dari kalian menyesal ketika kakinya telah tergelincir saat penyesalan tidak ada gunanya.

Hendaknya kalian ingat, bahwa maut yang mengintai bagaikan burung elang di udara yang siap untuk menerkam kalian, burung itu telah mengincar mangsanya dengan sebaik-baiknya. Jika terlambat, kalian baru sadar dan menyesal, padahal saat itu tak ada lagi kesempatan dan tak ada penolong yang dapat memberikan bantuan serta pemberi syafaat tidak mampu berbuat. Semua yang telah lewat tidak dapat dikembalikan seperti dahulu kala dan penyelamat tidak dapat berbuat apapun.

Saudaraku, seakan-akan kalian mengira bahwa aku membuat kalian membayangkan para wanita berteriak menangisi kepergianmu, seluruh anggota keluargamu dan sanak saudaramu meneteskan air mata, anak-anak kehilangan dirimu dan tetangga memanggil namamu saat mengiringmu. Saat itu kamu mendengar seruan: “Si Fulan bin Fulan telah meninggal dunia”. Kemudian kamu terpisah dengan orang terkasih dan dikebumikan di bawah tanah yang menggunduk, mereka membaringkanmu dalam tanah yang sempit, atapnya rendah, panoramanya seram dan berisi keganasan.

Insan ditipu oleh angan-angan kosongnya
Dan masa segera menghancurkannya
Wahai insan biasa, jangan lupa kematian
Dan dikalahkan oleh hawa nafsu
Ketahuilah, bahwa dirimu digadaikan
Dengan apa yang dilakukan dua tanganmu
Umat manusia sedang lupa
Sementara kematian memutar penggilingnya
Segala puji bagi Allah yang abadi
Sementara selain-Nya binasa
(Bersambung Setiap Jiwa Mati 3)

0 komentar:

Post a Comment

Mobil Bekas
Pasang Iklan Rumah
Kontak Jodoh