Dokter dan suster kadang bercakap-cakap ketika sedang mengoperasi pasien yang tidur tak sadarkan diri. Tapi jika dokter dan suster sampai menertawakan pasien yang dioperasi bisa kena tudingan pelanggaran privasi pasien.
Maka itu dokter dan suster yang melakukan operasi harus memperhatikan perilakunya, jika tidak hal ini bisa menjadi kasus.
Seperti yang terjadi di Filipina, beberapa dokter dan suster di Vicente Sotto Memorial Medical Center (VSMMC) dalam rekaman kamera terlihat sedang menertawakan pasiennya. Hal ini terjadi ketika dokter dan suster melakukan operasi pengangkatan botol parfum dari lubang anus pasien.
Peristiwa ini sebenarnya terjadi pada tahun 2008. Namun kejadian itu terus menjadi pelajaran bagi tenaga medis bagaimana pentingnya menjaga privasi pasien sebagai privasi yang suci.
Gara-gara peristiwa itu, VSMMC mendapat kecaman luas karena tenaga medisnya dianggap tidak menghormati pasien, ketika pasien tidak sadarkan diri saat dioperasi.
Dalam video yang bisa dilihat di situs YouTube ini terlihat bahwa dokter yang terlibat dalam operasi ini terlihat tertawa penuh semangat selama melakukan operasi terhadap pasien bernama Jan-Jan (39 tahun).
Tawa dokter makin keras ketika botol parfum setinggi 10 cm itu berhasil diangkat dari lubang anus. Bahkan dokter yang memegang botol parfum tersebut masih sempat-sempatnya menyemprotkan parfum itu ditangannya.
Dr Emmanuel Gines, selaku jubir VSMMC dan kepala ruang darurat mengakui kejadian tersebut memang ada di rumah sakitnya. Dia telah meminta maaf ke publik atas kejadian tersebut pada April 2008.
Gines berusaha untuk meyakinkan masyarakat bahwa apa yang terjadi pada pasien Jan-Jan adalah yang terakhir kalinya dan tidak akan terjadi lagi. Salah satunya adalah dengan menetapkan kebijakan yang ketat di dalam ruang operasi.
Dia menuturkan sedikitnya terdapat enam dokter termasuk Dr Ariel Arias yang sedang diselidiki. Namun ia tidak bisa menyebutkan dengan pasti berapa jumlah perawat yang masuk dalam proses penyelidikan ini.
Meski kasus ini sudah berlangsung lama seperti dilansir Sun.Star.com, Jumat (17/9/2010), pihak rumah sakit memang dituntut untuk terus menerus menjaga privasi pasiennya.
Para dokter senior mengingatkan dokter seharusnya terikat janji profesinya untuk menghormati privasi dari pasien, dan privasi itu suci.
Dokter atau perawat juga tidak boleh mengumumkan penyakit
yang diderita oleh seseorang termasuk penyakit AIDS.
Saat dokter melakukan operasi terhadap pasiennya, dokter muda dan perawat bisa menyaksikannya selama bertujuan untuk pendidikan. Karena seorang dokter membutuhkan pelatihan dalam prakteknya.
Namun tidak semua dokter bisa menyaksikan proses operasi, seperti dokter non-residen dan perawat yang tidak bertugas tidak diizinkan untuk menyaksikan operasi.
0 komentar:
Post a Comment