Dzikir para Katak
Bunyi katak bersahutan setiap kali hujan reda, tanah lapang didepan rumah seakan menjadi panggung konser para katak.
Sufyan atsauri ra berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih banyak bertasbih kepada Allah dari pada katak”.
Dalam Al-Kamil dari Ikrimah, dari Abdullah bin Abbas –radhiyallahu
Anhuma— beliau berkata: “Dahulu katak menjatuhkan diri ke nyala api
(yang membakar nabi ibrahim) karena takut kepada Allah subhanahu wa
ta’ala (demi cintanya pada ibrahim). Lalu Allah memberinya pahala berupa
dingingnya air dan menjadikan suaranya sebagai bunyi tasbih”.
Dalam kitab Az-Zahir karya Abdullah Al-Qurthubi, diceritakan bahwa Nabi
Daud – alayhissalam— berkata: “Sungguh aku akan bertasbih kepada Allah
dengan bacaan tasbih yang tidak diucapkan oleh satupun makhluk Allah”.
Seekor katak memanggilnya dari saluran air di rumahnya:
“Wahai Daud! Engkau berbangga di hadapan Allah Azza wa jalla dengan
tasbihmu. Sesungguhnya selama 70 tahun, lidahku tidak pernah kering dari
dzikir kepada Allah. Dan sesungguhnya selama 10 malam aku tidak
menginginkan makan dan minum, karena sibuk dengan dua kalimah”.
Nabi Daud bertanya:
“Kalimah apa itu?”
Si Katak menjawab:
يَا مُسَبَّحًا بِكُلِّ لِسَانٍ , وَمَذْكُورًا بِكُل ِّمَكَان
“Wahai dzat yang disucikan oleh setiap lisan, dan diingat di setiap tempat”.
Nabi Daud berkata dalam hati: “Seandainya aku bisa mengucapkan yang lebih dari pada ini”.
Dalam kitab “Su’ab al-Iman” karya Al-Baihaqi dari Anas –radhiyallahu
anhu , seseungguhnya Nabi Daud menyangka bahwa tidak ada pujian kepada
Allah yang lebih utama dari pada pujiannya. Lalu Allah menurunkan
malaikat, sementara ia duduk di mihrabnya, yang di kiri dan kanannya ada
sebuah kolam. Malaikat itu berkata: “Wahai Daud, Pahamilah suara katak
dan dengarkanlah!”. Si katak ternyata bersuara:
سُبْحَانَك وَبِحَمْدِك مُنْتَهَى عِلْمِك
“Maha suci engkau Allah dan dengan memujimu sepanjang habisnya ilmuMu”.
Malaikat itu berkata lagi: “Bagaimana kamu melihat?”. Daud menjawab:
“Demi Allah yang telah menjadikanku nabi, seseungguhnya aku tidak pernah
memuji Allah dengan kalimat itu”.
Dari Anas radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda:
لَا تَقْتُلُوا الضِّفْدَعَ , فَإِنَّهَا مَرَّتْ بِنَار ِإبْرَاهِيمَ
عليه السلام فَحَمَلَتْ فِي أَفْوَاهِهَا الْمَاءَ وَرَشَّتْ بِهِ عَلَى
النَّارِ
“Jangan kalian membunuh katak. Karena sesungguhnya ia
melintasi api yang membakar nabi Ibrahim, membawa air dengan mulutnya
dan memercikannya ke arah api”
0 komentar:
Post a Comment