Wahai
hamba Allah...!!! Ketahulilah bahwasanya agama adalah modal utama anda. Jangan
sia-siakan modal itu, sibukkanlah diri anda dengan dzikir kepada_Nya, penuhi
hati dengan mahabbah pada_Nya, gunakan semua anggota tubuh anda
untuk khidmat kepada_Nya. Semaikanlah hidup anda dengan ladang-ladang ibadah
sehingga akan tumbuh benih yang berupa pahala. Barang siapa yang memperlakukan
hatinya sebagaimana seorang petani yang memperlakukan ladangnya, maka niscaya
hatinya akan senantiasa bercahaya, dengan cahaya keridhoan dan kasih
sayang_Nya.
Diri anda adalah
ibarat dua orang lelaki yang masing-masing membeli sepetak tanah. Salah satu
dari mereka membersihkan tanahnya dari rerumputan dan ilalang, menyiraminya,
lalu menaburinya dengan benih-benih sehingga tumbuhlah dengan tanaman-tanaman
yang baik dan manfaat. Maka tak lama kemudian ia akan memetik hasil dari jerih
payahnya. Demikianlah gambaran seorang yang hidup dalam ketaatan kepada Tuhan
nya. Sementara orang yang satunya melalaikan tanah yang dibelinya sehingga
ditumbuhi rerumputan yang berduri, dan menjadi sarang kalajengking dan ular.
Demikianlah gambaran orang yang hidup dalam kemaksiatan & pelanggaran atas
ketentuan syari’at Allah Swt.
Apabila anda menghadiri majelis ilmu, kemudian
anda keluar dari majlis ilmu tersebut. Kemudian melakukan pelangggaran dan
lalai, maka diri anda patut merenungkan: "Apa manfaatnya aku hadir ke
majelis ilmu.?" Di ibaratkan anda seperti orang yang menderita penyakit
yang sangat kronis selama 40 tahun. Akankah penyakit anda itu sembuh dalam satu
jam atau satu hari saja..? Seorang yang berlumur dosa ia tak akan pernah suci
walopun ia menyelami tujuh lautan. Ia hanya bisa suci jika ia benar-benar
menyatakan taubat kepada Allah Swt.
Secara
dhohir anda memiliki hadats yang mencegah diri anda memasuki rumah_Nya serta
membaca firman-firman_Nya. Sementara itu secata batin anda memiliki hadats yang
menghalau anda dari hadirat_Nya dan memahami firman-firman_Nya. Hadats batin
itu adalah kelalaian. Apabila nafsu bangkit untuk menuntut syahwat-syahwatnya,
maka kendalikanlah dengan syari'at. Nafsu yang demikian itu pada hakikatnya
seperti ternak yang hendak memakan tanaman orang
lain.
Pejamkanlah mata anda
dari maksiat-maksiat yang indah nan menggoda dan redamkanlah hati anda dari
syahwat-syahwat yang membara. Hendaklah hati anda makmur dengan ibadah dan
dzikir kepada_Nya. Sesungguhnya Allah Swt memilih beberapa orang dari umat
manusia untuk didekatkan kepada_Nya, sementara mereka yang tak layak dibuang
dialam yang hina dina. Tidaklah anda mendatangi tempat yang penuh ilmu dan
hikmah atau sarang maksiat melainkan dileher anda tergantung dengan rantai
cahaya atau rantai kegelapan..
Sesungguhnya
ilmu hanya bermanfaat apabila di amalkan. Seumpamanya ada seorang raja menulis
surat perintah untuk bawahannya, tentu surat itu wajib dilaksanakan. Apa
gunanya surat printah itu jika tidak dilaksanakan..? Apakah surat itu keluar
hanya untuk dibaca saja..? tentu tidak..!! Surat itu keluar untuk dibaca dan
dilaksanakan perintahnya (isi dari surat tsb). Orang berilmu yang tidak
memiliki pandangan batin sama kondisinya dengan seorang
buta yang kebingungan menentukan jalan. Seandainya dari sekian banyak ulama'
terdapat satu yang mempunyai pandangan batin, niscaya manusia bakal
mengikutinya dan meninggalkan mereka yang masih dalam keadaan buta. Orang
berilmu yang meninggalkan amal adalah ibarat sebatang lilin. Ia menerangi
banyak manusia akan tetapi dirinya sendiri musnah terbakar api.
Barang siapa yang anggota tubuhnya subur dengan
amal-amal kebaikan, maka sesunguhnya hati sanubarinya telah membasahi lisannya
dengan dzikir, kedua matanya dengan penjagaan diri dari pandangan yang tidak
diridhoi Allah Swt, kedua telinganya dengan pendengaran ilmu & nasehat, dan
kedua kakinya dengan melangkah kepada kebaikan-kebaikan.
Dizaman
ini, manusia sering berbaur dengan manusia yang lain tanpa tau siapa orang yang
bergaul atau berbaur dengannya disetiap harinya. Itu sama saja halnya dengan
menceburkan diri pada lubang-lubang kemasiatan dan kelalain. Andai kata anda
melemparkan kayu yang kering pada kobaran api, logiskah apabila anda berharap
kayu itu tidak terbakar..? Cobaan-cobaan senanti tiasa membayangi siapa saja
yang banyak bergaul dengan manusia, sementara
itu orang yang tidak banyak bergaul maka ia akan merasakan hidup tentram dan
damai. Berhati-hatilah dalam pergaulan, sebab sering kali dalam pergaulan
sering kali anda duduk bersama orang-orang yang tidak bertaqwa, orang-orang
yang jauh dari Allah, yang mana mereka sering kali menggiring anda untuk
berbuat Ghibah. Tiada hal yang merusak hati melainkan kurangnya perasaan takut
kepada Allah Swt.
Dikatakan oleh sahabat
Hudzaifah: كفي بخشية اللة علما للمرء “Cukuplah sikap takut (merasa diawasi oleh
Allah) sebagai ilmu bagi seseorang”
Hati yang baik adalah hati yang tidak lalai
dari Allah Swt. Bila anda ingin membersihkan hati anda, maka terlebih dahulu
masuk ke dalam medan taubat. Berpindahlah dari alam ghaib atau lupa menuju alam
hudhur atau ingat. Kenakanlah pakaian hina dan miskin, tawadhu' dan rendah
diri. Anda menginginkan hati anda sembuh, akan tetapi anda selalu memenuhi
perut anda dan merasa bangga dengan tubuh anda yang gemuk itu. Ketahuilah
bahwasanya anda seperti domba yang sengaja digemukkan agar layak disembelih.
Tanpa sadar selama ini anda telah menyembelih diri sendiri.
Jangan
pernah absen untuk hadir dari majelis Dzikir dan ta'lim, sekalipun diri anda
masih berkecimpung dengan dunia kemaksiatan. Dan jangan pernah anda berfikir:
"Apa manfaatnya saya menghadiri majelis dzikir dan ta'lim sementara saya
tak kuasa untuk menghindari maksiat..?". Ketahuiah, hidayah itu ada
ditangan Allah Swt. Andai kata hari
ini anda belum memperoleh hidayah, semoga saja esok hari anda memperoleh
hidayah Allah Swt.
Sejatinya hanya orang yang amanah dan orang
yang dapat dipercaya yang mampu menyaksikan rahasia-rahasia Ilahi. Coba
perhatikan diri anda yang senantiasa memuaskan nafsu dengan aneka makanan dan
minuman, sehingga setiap hari anda memenuhi tempat pembuangan kotoran. Hal ini
membuat anda begitu mencintai dunia. Barang siapa yang mencintai dunia, maka ia
telah menghianati Allah Swt, dan tak akan dapat menyaksikan rahasia-rahasia
yang disembunyikan oleh_Nya. Istiqomahilah dzikir-dzikir sampai kelak anda
dihujani cahaya taufiq dan hidayah_Nya
Satu
upaya yang sangat bermanfaat untuk kejernihan dan kesucian hati adalah dengan
bertafakur atau merenung dalam kesendirian. Renungkanlah, bagaimana hati ini
akan bersih apabila bayang-bayang dunia dan materi masih melekat kuat
padanya..? Bagaimana mungkin seseorang bisa sampai kepada Allah Swt sementara
dirinya masih tenggelam dalam kubangan nafsu syahwatnya..?
Bagaimana mungkin ia bisa hadir kehadirat_Nya sementara ia belum suci dari hadats kelalaiannya kepada Sang Maha Kasih Allah Swt. Pantaskan ia berharap bisa menyaksikan rahasia-rahasia lembut_Nya, sedangkan ia belum bertaubat dari dosa-dosa yang menyelimuti dirinya. Ketahuilah, pangkal dari segala dosa dan kemaksiatan adalah ridho pada hawa nafsu, dan pangkal dari segala ketaatan adalah menampik atau melawan hawa nafsu...
0 komentar:
Post a Comment