Hulagu Khan (juga dikenal dengan sebutan Hülegü, Hulegu
and Halaku) (1217 – 8 February 1265) adalah Khan pertama dari dinasti
Khan yang menguasai wilayah Persia.
Pada masa kekuasaannya dia berhasil
menaklukan banyak wilayah di Asia barat daya atau yang sekarang lebih dikenal
dengan Timur Tengah, dengan diikuti oleh kekejaman yang luar biasa pada setiap
daerah yang ditaklukkannya termasuk penghancuran kota Baghdad yang pada saat itu terkenal sebagai
pusat kebudayaan dan ilmu pengetahun dunia pada tahun 1258 yang diikuti oleh
pembantaian besar-besaran penduduk yang tinggal disana.
Hulagu adalah anak dari Tulai
dan Sorghaghtani
Beki seorang wanita Nasrani. Dia termasuk cucu dari Jenghis Khan dan masih bersaudara dengan Arik
Boke, Mongke
dan Kublai Khan.
Latar Belakang Penyerbuan ke Wilayah Muslim
Pada tahun 1255, Hulagu dikirim oleh
saudaranya Mongke,
The Great Khan (1251-1258) untuk menaklukan wilayah yang dikuasai kaum
muslimin di Timur Tengah, dan memerintahkan kepadanya agar tidak menghancurkan
setiap daerah yang menyerah tetapi sebaliknya membumihanguskan setiap daerah
yang memberikan perlawanan.
Hulagu merencanakan akan menaklukkan
wilayah muslim Lurs
(di daerah Iran), kemudian menumpas sekte Hashashin,
menaklukkan kekhalifahan Abbasiyyah di Baghdad, menaklukkan kekhalifahan Ayyubi
di Syria dan terakhir menundukkan kekhalifahan
Mameluk di Mesir.
Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi
mengapa Hulagu sangat bernafsu menaklukkan wilayah muslim dan kejam setiap kali
dia berhasil menguasainya, yaitu : Ibu Hulagu, istri dan sahabat dekatnya,
Kitbuqa termasuk kristen fanatik yang memendam kebencian
mendalam terhadap orang muslim. Juga para penasehatnya banyak yang berasal dari
Persia yang memang berharap dapat membalas dendam atas kekalahan mereka satu abad
sebelumnya ketika persia ditaklukan oleh pasukan muslim pada masa Khalifah Umar
bin Khattab.
Menuju
Baghdad
Hulagu memulai kampanyenya menuju
wilayah Lurs dengan membawa pasukan yang mungkin terbesar yang pernah
dikerahkan oleh Kekaisaran Mongol, dipimpin oleh jendralnya yang beragama
Kristen, Kitbuqa. Dengan mudah dia dapat
menghancurkan Lurs, dimana berita ini rupanya membuat ketakutan sekte Hashashin
sehingga mereka menyerah begitu saja tanpa perlawanan padahal sebenarnya mereka
mempunyai pertahanan di benteng Alamut yang sangat kuat
dan sulit ditembus sebelumnya. Dengan ditaklukkannya dua wilayah ini semakin
memuluskan langkah Hulagu menuju Baghdad.
Pertempuran
Baghdad
Tentara Mongol pimpinan Hulagu tiba
di luar kota Baghdad pada bulan November 1257. Hulagu mengirim utusan kepada
khalifah Al-Musta'sim
agar menyerah, tetapi khalifah menolak dan memberi peringatan kepada Hulagu
bahwa mereka akan menghadapi murka Allah jika mereka tetap menyerang kekhalifahan
yang dipimpinnya.
Banyak catatan sejarah yang
menyebutkan bahwa ini adalah kesalahan fatal dari khalifah karena segera
membuat Hulagu marah dan mempunyai alasan untuk membumihanguskan Baghdad dan
membantai warganya padahal khalifah waktu itu masih belum bisa untuk menyiapkan
serangan, merekrut tentara maupun memperkuat benteng disekitar Baghdad jadi
intinya belum siap menghadapi serbuan bangsa Mongol.
Hulagu segera membagi pasukannya
menjadi dua bagian besar untuk menyerbu Baghdad yaitu dari Barat dan Timur
sungai Tigris. Awalnya pasukan muslim berhasil
memukul mundur serbuan dari barat, tetapi mereka berhasil dikalahkan di
pertempuran berikutnya. Serangan bangsa Mongol ini berhasil menyusup ke garis
belakang pasukan muslim dan mereka tanpa ampun membantainya dan sebagian mati
tenggelam.
Pada tanggal 29 Januari 1258, kota
Baghdad mulai dikepung dibawah pimpinan jendral China, Guo
Khan. Pada tanggal 5 Februari, mereka berhasil menguasai benteng
disekitar baghdad. Khalifah kemudian berusaha bernegosiasi dengan Hulagu tetapi
ditolaknya. Akhirnya pada tanggal 10 Februari, Baghdad resmi menyerah.
Pasukan Mongol mulai memasuki kota
pada tanggal 13, dimana minggu itu merupakan minggu yang sungguh penuh darah
dan jerit tangis warga kota Baghdad. Pembantaian, penjarahan, pemerkosaan dan
pembakaran terjadi dimana-mana. Bangsa Mongol menjarah dan menghancurkan
Masjid, perpustakaan, istana, rumah sakit, dan juga banyak bangunan bersejarah.
Perpustakaan kota Baghdad (saat itu Baghdad terkenal sebagai pusat ilmu
pengetahuan dunia) yang penuh dengan buku-buku sejarah, kedokteran dan
astronomy dan lainnya dijarah dan semua bukunya dilempar ke sungai Tigris, para
saksi mata mengatakan sungai tigris berubah warnanya menjadi hitam dikarenakan
saking banyaknya buku yang terendam sehingga tintanya luntur.
Khalifah Al-Mus'tasim ditangkap dan
disuruh melihat rakyatnya yang sedang disembelih dijalan-jalan dan hartanya
yang dirampas. Kemudian setelah itu khalifah dibunuh dengan cara dibungkus
dengan permadani dan diinjak-injak dengan kuda sampai mati. Semua anaknya
dibunuh kecuali satu yang masih kecil dijadikan budak dan dibawa ke Mongol.
Sejarawan Islam, Abdullah
Wassaf memperkirakan pembantaian warga kota Baghdad mencapai
beberapa ratus ribu orang. Ian Frazier dari majalah The New York Worker
memberi perkiraan sekitar 200 ribu sampai dengan 1 juta orang.
Setelah kehancuran ini, kota Baghdad
tidak pernah lagi menjadi pusat Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan dunia.
Kekalahan
Pasukan Hulagu
Pada Tahun 1259, Hulagu berhasil
menaklukkan kekhalifahan Ayyubi di Syria tanpa pertumpahan darah dikarenakan
mereka langsung menyerah. Fokus Hulagu tinggal ke Mesir untuk menaklukkan
kekhalifahan Mameluk. Akan tetapi kabar kematian Mongke membuat Hulagu segera
pulang kenegerinya dan menyerahkan komando pasukan sepenuhnya kepada Kitbuqa
untuk menyerang kekhalifahan bani Mameluk di Mesir.
Akan tetapi khalifah bani Mameluk Qutuz
segera mengirim pasukan keluar untuk menghadang dan akhirnya mereka bertemu di
palestina. Terjadilah pertempuran Ain
Jalut yang terkenal itu dimana Kitbuqa berhasil ditangkap dan
dieksekusi oleh pasukan muslim dan pasukannya dihancurkan secara meyakinkan.
Peperangan ini dianggap sangat penting karena setelah itu bangsa Mongol secara
bertahap mengalami kemunduran dan bahkan dipukul mundur dari Syria.
Pasukan Hulagu yang dikirim untuk
membalas kekalahan dari bani Mameluk sebagian dihadang oleh pasukan Berke
Khan, Khan yang menguasai wilayah Rusia dan Kaukasus yang sudah
memeluk agama Islam dan bersekutu dengan bani Mameluk dalam menghadapi serbuan
balasan ini. Terjadilah perang saudara, yang terkenal dengan sebutan perang
Berke-Hulagu yang berakhir dengan kekalahan telak dari pasukan Hulagu. Sebagian
pasukan Hulagu lainnya yang berhasil sampai di Syria bertempur dengan pasukan
muslim dari bani Mameluk pimpinan Baibars dan berhasil
dihancurkan juga.
Menurut sejarawan Rashid
al-Din, pada saat kota Baghdad jatuh dan mendengar kekejaman Hulagu,
sebenarnya Berke Khan sudah mengirim surat kritikan kepada Mongke atas kelakuan
Hulagu tetapi dia tidak tahu bahwa Mongke sudah meninggal saat itu dalam
perjalanan ke China. Banyak sejarawan mengatakan banyak jasa yang diberikan
oleh Berke Khan sehingga menyelamatkan Timur Tengah dari pembalasan Hulagu.
Kematian
Hulagu Khan
Hulagu Khan meninggal pada tahun
1265 dan dimakamkan di Pulau Kaboudi yang terletak di dalam Danau Urmia. Dia
digantikan oleh anaknya, Abaqa
yang tetap meneruskan peperangan dengan Berke.
0 komentar:
Post a Comment