Diriwayatkan, bahwa setan berdialog dengan Nabi Musa as. Kata setan: “Janganlah kamu sekali-kali berduaan dengan wanita yang bukan muhrimmu, jika hal itu terjadi, maka akulah pihak ketiga dari kalian. Janganlah kamu sekali-kali berbuat demikian, karena aku akan berhasil menjerumuskan dirimu. Jika kamu berniat untuk mengeluarkan sedekah, maka segeralah lakukan, jika kamu tidak segera melakukannya, maka aku akan membuka tujuh puluh pintu kemiskinan yang aakn menghalangi kamu untuk berderma”.
Sementara ulama menafsiri firman Allah di bawah ini:
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampuna dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS Al Baqarah 2 : 268)
Ulama tersebut mengatakan, bahwa maksudnya adalah setan akan menghalangimu untuk berbuat derma dan membuat kamu lupa akan Tuhanmu. Ulama lain mengatakan, bahwa maksudnya setan menjanjikan kemiskinan kepada kalian, sehingga kalian terus menumpuk harta, padahal kekayaanmu sudah lebih dari cukup. Meski harta melimpah ruah, kalian tetap merasa belum cukup. Akhirnya kalian terus berambisi untuk lebih kaya dan bertambah banyak uang yang sama saja dengan kemiskinan.
Setan membujuk kalian agar cinta materi dan terus menerus menambah kaya diri sendiri, inilah yang disebut kemiskinan dan pelakunya akan disiksa dengan siksa yangg pedih.
Sementara ulama menafsiri ayat tersebut, bahwa setan akan mebuat kalian merasa miskin ketika melakukan sedekah dan mempergunakan harta untuk jalan Allah. Padahal infaq fi sabilillah adalah kekayaan, karena Allah berjanji untuk memberikan ampunan dan anugrah bagi hamba yan mau menjalankannya. Oleh sebab itu, sebaiknya hamba selalu ingat apa saja karunia yang telah dianugrahkan Allah kepadanya dan kebaikan serta kenikmatan yang dia alami selama hidupnya.
Sementara ulama menafsiri firman Allah di bawah ini:
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampuna dari-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS Al Baqarah 2 : 268)
Ulama tersebut mengatakan, bahwa maksudnya adalah setan akan menghalangimu untuk berbuat derma dan membuat kamu lupa akan Tuhanmu. Ulama lain mengatakan, bahwa maksudnya setan menjanjikan kemiskinan kepada kalian, sehingga kalian terus menumpuk harta, padahal kekayaanmu sudah lebih dari cukup. Meski harta melimpah ruah, kalian tetap merasa belum cukup. Akhirnya kalian terus berambisi untuk lebih kaya dan bertambah banyak uang yang sama saja dengan kemiskinan.
Setan membujuk kalian agar cinta materi dan terus menerus menambah kaya diri sendiri, inilah yang disebut kemiskinan dan pelakunya akan disiksa dengan siksa yangg pedih.
Sementara ulama menafsiri ayat tersebut, bahwa setan akan mebuat kalian merasa miskin ketika melakukan sedekah dan mempergunakan harta untuk jalan Allah. Padahal infaq fi sabilillah adalah kekayaan, karena Allah berjanji untuk memberikan ampunan dan anugrah bagi hamba yan mau menjalankannya. Oleh sebab itu, sebaiknya hamba selalu ingat apa saja karunia yang telah dianugrahkan Allah kepadanya dan kebaikan serta kenikmatan yang dia alami selama hidupnya.
0 komentar:
Post a Comment